JellyPages.com

Friday 8 June 2012

Bermalam dirumah kawan non-muslim


Hamba Allah : Assalamualaikum Wr. Wb. Ana ingin menanyakan : 1. Apa hukumnya bermalam di rumah teman yang non Islam? 2. Apa hukumnya jika makan/minum dengan peralatan yang sama tanpa dicuci terlebih dulu dengan teman yang berbeda aqidah? Jazakallah Khairan Katsira
Jawaban
Assalamualaikum wr. wb. Sesungguhnya tidak ada hal-hal khusus yang melarang seorang muslim bergaul dengan non muslim. Di Madinah sendiri, Rasulullah SAW bergaul dan berbaur dengan Yahudi dan non muslim lainnya, baik dalam masalah sosial maupun masalah ekonomi. Diantara para tetangga beliau ada yang Yahudi. Karena itu bila dicermati dengan baik dan seksama, tidak ada sesuatu yang menghambat kita begaul dengan non muslim termasuk bila harus menginap atau bertandang ke rumahnya. Dan terlebih lagi bila non muslim itu masuk kategori ahli kitab dalam hal ini kristen atau yahudi, maka sembelian mereka pun masih dibolehkan bagi kita untuk memakannya.
Hal ini bisa anda baca keterangan detailnya dalam konsultasi sebelumnya tentang ahli kitab dari 1 - 6. Namun yang berkaitan khusus dengan khamar (minuman keras) dan binatang yang haram dimakan seperti anjing dan babi, maka anda perlu sedikit lebih teliti karena meski sebenarnya ahli kitab itu juga dilarang mengkonsumsinya, kenyataanya ada juga yang melanggarnya. Karena itu dalam hal ini anda perlu sedikit lebih teliti bila dalam wadah makananan/minuman masih tersisa makanan dari jenis yang diharamkan. Khusus makanan yang terbuat dari babi, maka untuk mensucikannya anda perlu mencucinya dengan air 7 kali ditambah satu kali dengan tanah sesuai dengan hadits Rasulullah SAW.
Sedangkan khamar dan bentuk-bentuk najis lainnya yang tidak masuk kategori berat, cukup dengan mencuci pakai air hingga hilang warna, rasa dan aromanya. Namun selain itu anda juga harus mampu menjaga dan mempertahankan akidah dan prinsip syariat Islam dalam bergaul dengan non muslim. Bahkan lebih utama bila anda dapat lebih dominan dan lebih tinggi pengaruhnya dibanding teman anda itu. Hal ini sesuai dengan prinsip Islam yang lebih tinggi dari agama manapun tanpa harus mengejek, menindas atau memaksakan agama Islam pada orang lain.
Wallahu a‘lam bis-shawab. Wassalamualaikum wr. wb.

untuk ketahui lebih informasi mengenai masalah2 lain.....
 boleh layari lamn web ini (www.syariahonline.com)....

No comments:

Post a Comment